Beberapa waktu lalu, kami mendatangi
warung makan Sambal Setan di Depok 2 dekat Yaspen Tugu Ibu. Kalau kalian dari Jalan
Ir. H. Juanda, letaknya persis di perempatan jalan sebelah kiri sebelum Yaspen
Tugu Ibu. Sebelumnya, kami juga pernah melihat warung serupa di daerah Beji,
Depok, ke arah Jalan Nusantara.
Mereka menaruh pilihan menu di atas meja besar. Banyak. Ada berbagai jenis ikan dan hewan laut, macam-macam sate, tempe, tahu, pete, ayam, dan lain-lain. Harganya juga beragam, tapi
standar kok, misalnya ikan nila harganya Rp15.000,00.
Kami memilih
menu ikan nila, ikan asin gabus, sate ceker, pete, tahu, tempe, dan nasi uduk. Dapat
lalapan kayak kol dan ketimun. Seperti biasa, si Nyonya minta kolnya digoreng, seperti menu yang lain. Alhasil, hampir semua makanan yang tersedia terasa
garing renyah gitu.
Satu hal yang
bikin penasaran, yaitu sambalnya. Kayak apa sih pedasnya sambal setan. Pikiran kita pasti pedas banget sambalnya. Untuk satu orang, mereka menyajikan satu tempat sambal yang isinya ada dua jenis
sambal. Yang satu sambal setan, yang satu sejenis sambal kacang.
Dan ternyata
pemirsa, rasanya tidak sesetan yang kita bayangkan. Masih bisa dimakan. Enggak kayak
di tempat makan Abang Ade yang pedesnya banget-banget sampai enggak berasa rasa
indominya. Cuma berasa pedasnya aja. Akan tetapi, ternyata, setannya itu bukan
di rasa sambalnya, tapi di perut. Panasnya berasa sampai kalian buang air
nanti. Joss! Lancar! Jadi buat yang perutnya enggak kuat, makan sambalnya
jangan banyak-banyak. Sedikit demi sedikit aja. Rasa sambalnya memang enak sih.
Apalagi ditambah kecap (kalau buat saya).
Total harga
Rp47.000,00 untuk dua orang. Enggak nyesel makan di situ. Nanti-nanti kami mau
makan lagi di situ atau mungkin cobain warung sambal setan yang ada di Beji. Silakan
mencoba!
Komentar
Posting Komentar